Rabu, 20 Mei 2009

Menggugat Pendidikan

Pendidikan yang selama ini orang tahu selalu saja dianggap baik, tapi pada kenyataannya pendidikan merupakan sebagai alat pembodohan. Banyak orang akan berbondong-bondong ingin agar anak atau saudaranya bisa disekolahkan setinggi-tingginya, tanpa mau mengetahui bahwa orang yang mau disekolahkannya itu hanya untuk mencari uang ketika lulus nanti, karena pendidikan dianggapnya merupakan sebagai alat pemerkaya diri. Padahal sebetulnya kalau anaknya ingin kaya kenapa tidak dari kecil diberikan modal untuk usaha agar mendapatkaan uangnya lebih banyak, atau lebih pintar mencari uang, ironis memang kalau penididikan yang sekarang sedang berlangsung berparadigma demikian.


Pendidikan yang tidak tahu orientasinya mau kemana jelas ini yang menjadi sorotan pendidikan pada umumnya di Indonesia. Orang yang berpendidikan yang tinggi pun ternyata ketika keluar merasa kebingungan, karena pa yang sering dikatakan oleh keluarganya katanya harus menjadi pegawai negri, tapi ketika harus menjadi pegawai negri ternyata harus membayar uang kurang lebih tiga puluh lima juta rupiah. Ini jelas yang membuat Indonesia semakin terpuruk dalam dunia pendidikan..


Seandainya sekolah gratis, seandainya orang sekolah boleh gondrong, seandainya guru digaji lebih dari lima juta. Itulah impian seorang murid dan guru yang peduli terhadap dunia pendidikan di Indonesia yang sungguh carut marut ini. Gaji guru yang sangat mengenaskan, pendidikan yang semakin mahal ini sebenarnya akan terus berlanjut sampai puluh tahun lagi baru akan berubah, itupun kalau masyarakatnya sudah merasa kesal dan murka terhadap para penguasa yang tidak peduli terhadap rakyatnya

Tidak ada komentar: